KETIKA HARTA BISA DI BAWA MATI
Djogjakarta adalah sebuah kota yg beragam akan budaya jawanya dan keindahan pantai-pantainya yg mempesona apalagi kehidupan di kotanya duplikat surga karena banyak gadis-gadis cantik dari seluruh penjuru nusantara maklum jogjakarta adalah salah satu kota pelajar yg ada di indonesia disana banyak kita temui universitas dari yg ternama sampai yg biasa tertarik untuk kuliah disini silahkan berjuang karena alasan yg kuat disini biaya hidup sangat murah tapi dalam kesempatan ini kami tak membahas tentang pendidikan di kota pelajar jogjakarta karena dalam kesempatan ini kami ingin bercerita pada suatu hari ada anak muda dari pelosok desa yg telah lulus tingkat SMA lalu ia bingung setelah lulus dia harus bekerja atau kuliah dan akhirnya dia memantapkan diri untuk meneruskan pendidikan setinggi-tingginya dan ia meminta restu kepada orang tuanya mereka hanya bilang “ nak kalau kamu mau kuliah, ibu dan bapak udah tak sanggup, kalau kamu mau berjuanglah sendiri kami akan membantu sedikit-sedikit” lalu anak muda itu dengan nekat pergi kesebuah kota pelajar yaitu djogjakarta, sesampainya disana ia tak punya siapa-siapa dan tak kenal siapa-siapa lalu ia berhenti pada seorang penjual koran dan ia bercerita banyak lalu si penjual koran mencoba membantu anak muda tersebut dan akhirnya ia ditawari untuk berjualan koran dan tinggal bersama keluarga tersebut setelah sekitar 1 bulan ia jalani perjuangan pertamanya ia tak pernah menyangka ternyata si bapak penjual koran itu seorang pengusaha, rumahnya bagus dan asetnya ada dimana-mana
Haji Slamet namanya pemilik salah satu batik dan olahan tekstil terkemuka di djogjakarta, dan dikenal masyarakat dengan kedermawananya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya, seakan dunia telah begitu hina di matanya, ringan baginya membuka kotak tabunganya dan gampang baginya merogoh kantong simpanan seakan tanpa beban dia mengulur bantuan “Inilah mungkin sosok nyata orang yg menganggap dunia ditanganya dan akhirat dihatinya” dan suatu hari ada beberapa anak muda yg bersemangat mendatangi beliau
anak muda itu bertanya : “ Ajarkan pada kami pak haji “ kata mereka
“ bagaimana caranya agar kami seperti pak haji , bisa bisnis maju dan sukses, tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan, hingga seperti haji bersedakah terasa ringan “
“ WAH ” sahut haji slamet
“ ANTUM SALAH ALAMAT !”
“ LHO ” spontan anak muda itu bingung.
“ LHA IYA, KALIAN DATANG PADA ORANG YG SALAH” jelas haji slamet
“ LHA SAYA INI SANGAT SAYANG DAN MENCINTAI HARTA DAN SAYA TAKUT MATI...............SAYA INI SANGAT MENCINTAI ASET YG SAYA MILIKI”_
“ LHO ? “anak-anak muda itu semakin bingung
“ KOK LHO ? sebab saking cinta dan sayangnya, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA TINGGALKAN HARTA SAYA DIDUNIA INI, HARTA INI AKAN SAYA BAWA SEMUA KE AKHIRAT” jelas haji slamet
SAYA TAKUT MATI KARENA ITU SAYA INGIN MASUK SURGA YANG MANA KITA TAK AKAN PERNAH MATI LAGI.
“ SAYA TIDAK MAU BERPISAH DENGAN KEKAYAAN SAY “, makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu
Haji Slamet namanya pemilik salah satu batik dan olahan tekstil terkemuka di djogjakarta, dan dikenal masyarakat dengan kedermawananya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya, seakan dunia telah begitu hina di matanya, ringan baginya membuka kotak tabunganya dan gampang baginya merogoh kantong simpanan seakan tanpa beban dia mengulur bantuan “Inilah mungkin sosok nyata orang yg menganggap dunia ditanganya dan akhirat dihatinya” dan suatu hari ada beberapa anak muda yg bersemangat mendatangi beliau
anak muda itu bertanya : “ Ajarkan pada kami pak haji “ kata mereka
“ bagaimana caranya agar kami seperti pak haji , bisa bisnis maju dan sukses, tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan, hingga seperti haji bersedakah terasa ringan “
“ WAH ” sahut haji slamet
“ ANTUM SALAH ALAMAT !”
“ LHO ” spontan anak muda itu bingung.
“ LHA IYA, KALIAN DATANG PADA ORANG YG SALAH” jelas haji slamet
“ LHA SAYA INI SANGAT SAYANG DAN MENCINTAI HARTA DAN SAYA TAKUT MATI...............SAYA INI SANGAT MENCINTAI ASET YG SAYA MILIKI”_
“ LHO ? “anak-anak muda itu semakin bingung
“ KOK LHO ? sebab saking cinta dan sayangnya, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA TINGGALKAN HARTA SAYA DIDUNIA INI, HARTA INI AKAN SAYA BAWA SEMUA KE AKHIRAT” jelas haji slamet
SAYA TAKUT MATI KARENA ITU SAYA INGIN MASUK SURGA YANG MANA KITA TAK AKAN PERNAH MATI LAGI.
“ SAYA TIDAK MAU BERPISAH DENGAN KEKAYAAN SAY “, makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu
TITIP pada Masjid
TITIP pada Anak Yatim
TITIP pada Fakir Miskin
TITIP pada Fii Sabililah
TITIP pada Yayasan/baitul maal
TITIP pada mubaligh dan orang-orang yg rajin ibadah
TITIP pada saudara dan karyawan yg dirawat dirumah sakit
ALHAMDULILAH masih ada yg berkenan mau dititipin , saya senang sekali. ALHAMDULILAH ada yg sudi diamanati, saya bahgia sekali “ _ lanjut haji slamet
“ POKOKNYA DI AKHIRAT NANTI MAU SAYA AMBIL LAGI TITIPAN-TITIPAN SAYA TERSEBUT saya sudah bekerja keras puluhan tahun maka inginya kekayaan yg saya dapat ini saya nikamati dengan bonus-bonus belipat ganda dialam kubur dan akhirat nanti!!!!!!
MAKA SIAPA BILANG HARTA TAK BISA DI BAWA MATI ?
harta itu bisa di bawa mati caranya jangan di bawa sendiri minta tolong dibawakan oleh anak yatim, fakir miskin dan hamba sahaya lainya serta orang-orang yg berjuang di jalan ALLAH
.............OLEH KARENANYA SAYA CUKUP RINGAN BARANG BAWAAN SAYA KETIKA MATI YAKNI CUKUP MEMBAWA KAIN KAFAN PUTUH SAJA.,, terang haji slamet
SUBHANAALLAH sungguh sebuah kisah yg insyaallah dapat berguna bagi kita semua membuka mata dan hati pada setiap materi yg kita miliki , menyadarkan dengan keegoisan diri dan semoga dapat menjadi motivasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Boleh kritis tapi jangan saling menjatuhkan