Cari Blog Ini

Jumat, 24 Februari 2017

NKRI HARGA MATI FREEPORT HARUS KEMBALI

SATU SUARA REBUT FREEPORT

Ada semenjak Negara mulai berdiri, SOEKARNO berebut Papua dengan manusia berkulit pucat dan berambut pirang sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat tak rela jika Papua lepas begitu saja mereka tahu bahwa kekayaan alam yang melimpah diperut bumi gunung tapi sekarang sudah menjadi jurang membuatnya enggan pergi meninggalkan Papua sang mutiara hitam akhir cerita lambat tahun pemimpin berganti pada kalanya Gus Dur sang Presiden juga lengser karena mencoba merebut Freeport untuk Indonesia tecinta pemimpin silih lagi berganti sampai jaman SBY ia tak banyak bicara akan kontrak Freeport hari ini, saat saat ini Freeport mulai memanas Banser selagi benteng  kekuatan Nahdatul Ulama memberi isyarat siaga satu untuk merebut Freeport kembali mendukung habis-habisan Bapak Jonan selaku menteri Energi Sumber Daya Mineral pemerintahan Jokowi juga sudah ancang-ancang untuk merebut Freeport kembalii ketangan pertiwi namun sayang seribu sayang adakalanya diri ini harus menangis melihat kenyataan yg terjadi di negeri ini dari jaman penjajahan, jaman Jendral SOEDIRMAN, dan jaman yang terang hari ini yang namanya penghianat bangsa masih saja hidup diantara kita yang namanya cepu masih ada berkeliaran di samping kita, kemaren Negara ini diguncang dengan berbagai macam isu hoax yang  menyeret panglima besar FPI beliau yang mati matian membela Al Quran yg katanya telah dinistakan tapi padahal Al Qur’an tak perlu dibela, atas nama agama dan atas nama jihad beliau bisa mengumpulkan massa jutaan umat untuk berkumpul disatu titik di Jakarta dan akhir akhir ini faktanya ia terseret kasus di jawa Barat dengan kapolda namun sayang ia tak segagah saat orator beberapa aksi untuk mencoba menggulingkan pemerintahan yang sah jangankan untuk berbicara dipengadilan dipanggil saja ia tak berangkat lantas pemimpin seperti itukah yang bisa dijadikan contoh, apakah ia bergerak dengan niat membela agama Allah ataukah dengan kepentingan Politik? Sayang masyarakat terhasut dantak paham akan hal ini , ada didalam tubuh organisasi itu koar koar berbicara anti asing eh ternyata ia bekerja sama dengan asing dan yang tak habis pikir naluri dan logika ini selalu kritis terhadap dana yang mengalir lantas atas nama Agama mereka bisa menghasut jutaan umat mencoreng nama baik pemerintahan dan Bapak Presiden sungguh sangat disayangkan hanya karena seglintir uang yang tak lama akan habis mereka rela menumbangkan sebuah kebenaran yang abstrak lalu siapakah yang menang dan siapakah yang salah kini belum ada lagi seorang generasi tua bersatu untuk kepentingan bangsa, terkikisnya jiwa nasionalisme membuat negeri ini belum stabil akan kepentingan politik, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat mereka masih saja belum dewasa seperti umur Negara kita tercinta
biarkan kami para kaum muda hari ini hanya bisa merangkai kata namun kami juga memastikan bahwa esok Negara ditangan kami adalah sebuah Negara yang Adil, Makmur dan Berdaulat sesuai cita-cita pendiri bangsa ini
segala sistem politik dinegeri yang kacau  membuat para pemuda selalu berfikir akan sebuah solusi yang bisa mensejahterakan rakyat
esok pada massanya hari ini sudah saatnya semua elemen tak usah lagi berbicara keadilan jika itu tak dilaksakan tak usah lagi bicara persatuan bila hanya sekedar orasi hasutan dan jangan pernah bicara untuk kepentingan rakyat jika itu hanya untuk kepentingan peperangan politik semata
rakyat sudah jenuh dengan situasi publik hari ini, masyarakat sudah capek dengan berbagai macam isu yang tak jelas kebenaranya, dan segala masa sudah bosan dengan berita masalah negara
semua itu bisa diperbaiki dan belum terlambat semua ini  bisa kita benahi karena tak ada yang tak mungkin di dunia ini syarat mutlak yang harus kita dapat didepan mata adalah merebut Freeport dengan semangat juang yang rela mati demi Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah saatnya kita bangun dan terhentak melihat jauh kedepan memandang sebuah jalan yang akan mengantarkan negeri ini menjadi Negara adidaya semua ini bukanlah mimpi tak ada yang tak mungkin untuk mewujudkan segala harapan kemakmuran bangsa dan seluruh isinya
biarlah hari ini para generasi tua saling serang lewat belakang biarlah saat ini generasi tua saling menjatuhkan karena mereka semua tak pernah punya malu pada generasi muda yang sejatinya calon penerus perjuangan mereka, siapa lagi yang akan berkarya memajukan Negara dengan hati bukan dengan emosi kalau tidak generasi muda hari ini yang bisa kita lihat bahwa yang muda yang prustasi melihat tingkah polah para generasi tua yang pandai berbicara manis tapi lupa dengan pola sikap yang ditunjukan Negara ini adalah negara Demokrasi tapi bukan berarti semua pendapat harus dibenarkan karena semua orang dinegeri ini pandai namun tak cerdas jika seandainya mereka semua saling satu bahu membahu membangun tanpa harus iri bukan tidak mungkin hari esok kita sudah jaya dan adidaya tapi ya sudahlah waktu terus berjalan tak ada cara lain selain mempersiapkan diri khusunya para generasi  muda untuk memperbaiki, dan merubah yang buruk dari hari ini menuju Negara adidaya sesuai mimpi kita dan cita-cita para pahlawan bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Boleh kritis tapi jangan saling menjatuhkan